SePi

SePi (I)

Dalam kekalutan itu..
aku terpandang sayup wajahnya..
betapa ketabahannya cukup teruji..
betapa hatinya sering digoyah...
jerih payahnya menyusur suasana...
memberi bakti nan tiada hentinya...
seorang diri...

Langkah longlai itu...
bukan sekadar langkah lesu...
kerna langkah itu mampu...
memberi seribu kebahagiaan...
kepada insan-insan yang sering lupa...
kepada insan-insan yang senantiasa alpa...
kepada insan-insan yang sambil lewa...
akan pengorbanannya...

Aku terpana..
kuatkah aku sepertinya?
mampukah aku menjadi setabahnya?
mahukah aku ditindas tanpa rela?
berbakti untuk kebahagiaan...
berjerih untuk keharmonian...
insan-insan itu...
yang dikandung sembilan bulan sepuluh hari...
yang dibela tapak kakinya sekecil dua jari...
yang ditatang sehingga mampu berdikari...

Betapa aku kagum...
dengan kekuasaan-Nya...
mencipta sekeping hati sesuci itu...
menganugerahi sekeping hati setabah itu...
buat seorang insan bergelar ibu...
moga darah yang sama mengalir di tubuhku...
walau tidak secara langsung...
akan mengajarku erti sebuah pengorbanan...
erti sebuah ketabahan...
erti sebuah kasih sayang.....

--------------------------------------------------------------

SePi (II)

"Ku meniti awan yang kelabu...
ku tempuhi lorong nan berliku...
mencari sinar menerangi...
kegelapanku...."

Bait indah si "Pelangi Petang"...
tidaklah seindah maksud disebaliknya...
betapa kesepian itu menjurus ke arah kesamaran...
kesamaran yang membawa kepada kegelapan...

Sepi itu kian mencengkam...
lepaskan saja ia...
longgarkan ikatannya...
atau terus harunginya...
pilihan ada di tangan kita...

Sebaiknya....
biarkan saja sepi itu berlalu...
biarkan kisah sayu itu terkubur...
di tengah jalan dan di hujung jalan sana...
lebih banyak cabaran yang menunggu...
lebih banyak bahagia yang perlu diburu.....